Rabu, 06 April 2011

Bakrie (ical) memang sdh tidak memiliki rasa kemanusiaan sedikitpun..>!!!!!

Lapindo Genjot Produksi Gas di Sidoarjo

Sebuah papan peringatan terpasang dekat pusat semburan lumpur dititik 35 desa Siring, Porong, Sidoarjo, Jumat (28/5). Memasuki tahun ke 4 lumpur Lapindo masih menyisakan persoalan, diantaranya tentang ganti rugi korban dan belum berhentinya semburan lumpur. TEMPO/Fully Syafi
TEMPO Interaktif, Sidoarjo -Lapindo Brantas Incorporated menggenjot produksi gas alam terkompresi (CNG) di sumur Kalidawir Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo meski aksi penolakan dari warga dan Bupati Sidoarjo terus berlanjut.

Produksi gas dari lima sumur Kalidawir ditingkatkan dari semula lima juta kaki kubik per hari menjadi 10 juta kubik per hari. "Sumur diperdalam menjadi 1.100 meter," kata Area Manager Lapindo Taryono, Senin (14/3).

Lapindo tengah berusaha memenuhi target pemasangan 21 ribu sambungan rumah tangga. Kini telah terpasang sekitar 2.900 sambungan rumah tangga di Kelurahan Kalirungkut dan Rungkut Kidul Surabaya, program Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Sedangkan pengelolaan jaringan distribusi dikerjakan oleh PT Petrogas Jatim Utama perusahaan umum daerah milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Sedangkan di Desa Kalidawir dan Wunut Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo, terpasang 900 sambungan rumah tangga. Ia berharap agar masyarakat dan Pemerintah Sidoarjo menyetujui pendalaman sumur tersebut. Lapindo juga tengah memasang jaringan pipa gas tersebut. "Turut menambah pendapatan daerah dan menyerap tenaga kerja lokal," ujarnya.

Di Sidoarjo, Lapindo memiliki sebanyak 25 sumur CNG, 20 sumur berada di Desa Wunut, Kecamatan Porong dan lima sumur berada di Desa Kalidawir, Kecamatan Tanggulangin.

Sumur di Kalidawir, kata Taryono, tak ada hubungannya dengan sumur di pusat semburan lumpur Lapindo. Menurut tim geologi, sumur gas bumi di Kalidawir aman dan tak berpotensi mengeluarkan lumpur. Terbukti, lanjut dia, selama beroperasi sumur Kalidawir tak bermasalah.

Mayoritas anggota Komisi Hukum dan Pemerintahan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sidoarjo juga menolak pengeboran CNG Lapindo ini. Lantaran, selama lima tahun Lapindo beroperasi tak memberikan kontribusi yang signifikan terhadap Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. "Lapindo tak memberikan kontribusi, alasan untuk investasi lagi," ujar anggota Komisi Hukum Iswahyudi.

Warga Desa Kalidawir Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo menolak pengeboran. Warga yang berada di sekitar lokasi pengeboran Lapindo ini mengaku trauma dengan semburan lumpur di Porong yang menyebabkan ribuan jiwa terusir dari kampung halamannya.

Selain itu, mereka mengaku tak mendapat keuntungan atas eksploitasi gas alam tersebut. "Warga tak setuju pengeboran, khawatir bencana lumpur juga terjadi di sini," kata warga setempat Kusnadi. Bahkan, mereka mengaku dirugikan lantaran jalan kampung selebar 2,5 meter rusak dilintasi truk tangki pengangkut gas bumi. Eksploitasi ladang gas bumi di Kalidawir aktif berproduksi sejak enam tahun lalu.

EKO WIDIANTO
http://www.tempointeraktif.com/hg/surabaya/2011/03/14/brk,20110314-319924,id.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar