Rabu, 06 April 2011

Dengar icaaaallll..!!!!!!


NEWS 

Ratusan Warga Berharap Rumah Mereka Dialiri Gas

Amir Tejo - Okezone
Kamis, 17 Maret 2011 21:01 wib
 1  00
Spanduk protes warga Desa Kalidawir, Porong, Sidoarjo, Jatim. 
(Foto: okezone)
Spanduk protes warga Desa Kalidawir, Porong, Sidoarjo, Jatim. (Foto: okezone)
SIDOARJO - Meski dalam perut bumi di bawah Desa Kalidawir, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo kaya akan gas, namun kenyataannya warga desa ini belum menikmati gas yang terkandung dalam wilayahnya.

Padahal, semua pasokan gas untuk program city gas milik Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral diambil dari kandungan gas di Desa Kalidawir.

“Warga menginginkan program city gas masuk dalam Desa Kalidawir. Karena itu adalah kekayaan alam yang terkandung di Desa Kalidawir,” ujar Mochammad Anas, Kepala Desa Kalidawir, Kamis (17/3/2011).

Menurut Anas, warga desa tertarik untuk menikmati program city gas karena dianggap lebih murah dan aman.

Jika biasanya memakai elpiji bisa menghabiskan dua tabung ukuran 3 kilogram dalam sebulan atau seharga Rp52 ribu, maka dengan menggunakan city gas hanya membayar sekira Rp26 ribu per bulan. Selain itu penggunaan city gas juga dinilai lebih aman dibanding dengan elpiji.

Atas kehendak warga, Anas mencoba memperjuangkan agar wilayah Kalidawir bisa masuk dalam program city gas. Anas menuturkan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memberi jatah city gas di desanya hanya untuk sekira 200 rumah.

“Jumlah ini kami tolak. Bagaimana kita membagikannya kalau hanya 200 rumah,” ucap Anas.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menambah jatah program city gas menjadi 700 sambungan, namun jumlah ini masih kurang dan ditolak kembali warga.

“Kami menginginkan sekira 900an sambungan gas. Karena jumlah rumah penduduk desa segitu,” sambung Anas.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pun akhirnya menyetujui permintaan warga tersebut. Namun. meski sudah disetujui, ternyata hingga kini pemasangan jaringan city gas di rumah-rumah penduduk di desa Kalidawir belum dilakukan.

“Dirjen Migas menjanjikan pemasangan jaringan akan dilakukan sekira Juni atau Juli. Kita lihat saja nanti. Apakah janji itu ditepati?” ucap Anas.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Sidoarjo, Maksum, membenarkan jika pemerintah sudah mengabulkan permintaan warga.

Menurut Maksum, selain Desa Kalidawir, ada lima desa lainnya yang terlewati pipa gas untuk program city gas.

“Per desa hanya mendapatkan jatah 200 sambungan. Namun khusus untuk Kalidawir bisa 900an sambungan karena warga ngotot minta jatah segitu, disesuaikan dengan jumlah rumah warga,” jelas Maksum.

Seperti diketahui Desa Kalidawir merupakan desa pemasok gas untuk program city gas. Di desa ini ada dua sumur yang dikelola oleh Lapindo Brantas. Dua sumur itu adalah TA 3 dan TA 5 yang per harinya dapat menghasilkan 5 MMBTU. Jumlah ini akan digenjot lagi menjadi dua kali lipat sehingga bisa mencapai 10 MMBTU.

Caranya dengan Lapindo ingin memperdalam lagi kedalaman sumurnya menjadi pendalaman sumur sedalam 1.100 meter.

Namun langkah ini terganjal karena warga Desa Kalidawir menolak rencana Lapindo tersebut.

“Saya khawatir jika warga benar-benar menolak, maka investasi pemerintah sebesar Rp100 miliar bakal gagal,” ujar Diaz Raichan, Juru Bicara Lapindo Brantas.

Kata Diaz, saat ini sumur gas milik Lapindo dipergunakan untuk mencukupi kebutuhan sekira 2.900 sambungan rumah di Kelurahan Kalirungkut dan Rungkut Kidul. Sedangkan pengelolaan jaringan distribusi dikerjakan oleh PT Petrogas Jatim Utama perusahaan umum daerah milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

(ton)
http://news.okezone.com/read/2011/03/17/340/436002/ratusan-warga-berharap-rumah-mereka-dialiri-gas 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar