Rabu, 06 April 2011

Warga Kalidawir Unjuk Rasa Tolak Pengeboran Lapindo

11.15 WIB Sidoarjo, Jatim
Warga Kalidawir Unjuk Rasa Tolak Pengeboran Lapindo
Sabtu, 12 Maret 2011 00:00 WIB     
Komentar: 0
Warga Kalidawir Unjuk Rasa Tolak Pengeboran Lapindo
MI/Heri Susetyo/sa
RATUSAN warga berunjuk rasa sekitar lokasi Masjid Al-Abror, Desa Kalidawir, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, kemarin.

Mereka menolak kelanjutan eksploitasi gas alam terkompresi (CNG) oleh Lapindo Brantas Incorporated di wilayah itu, meski pihak perusahaan berkeyakinan bahwa pengeboran aman.

Selain trauma akan dampak lumpur Lapindo yang telah menenggelamkan 12 desa di Kecamatan Tanggulangin, Jabon, dan Porong, warga menilai perusahaan tersebut kurang peduli.

"Kami sudah tidak percaya lagi dengan Lapindo karena berdasarkan pengalaman sebelumnya tidak ada penyelesaian yang jelas terhadap korban lumpur," ujar Achmad Saiku, salah seorang perwakilan warga.

Permintaan warga agar perusahaan menyumbang untuk pembangunan Masjid Al-Abror juga tidak kunjung dipenuhi. "Masjid ini dibangun atas swadaya masyarakat. Tidak ada bantuan satu sen pun dari Lapindo," kata M Saiku, takmir masjid Al-Abror, seraya menambahkan bahwa perusahaan tersebut sesungguhnya telah meraup banyak keuntungan dari pengeboran gas alam di Desa Kalidawir.

Di Kalidawir, Lapindo kini memiliki lima sumur pengeboran yang akan diperdalam. Dari semula 3.600 kaki menjadi lebih dari 7.000 kaki.

Untuk memperdalam pengeboran, Lapindo mengajukan izin terlebih dahulu ke Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Sebelumnya, Bupati Sidoarjo Saiful Ilah menyatakan akan menyerahkan keputusan izin pendalaman sumur kepada masyarakat.

"Saya selaku kepala daerah akan menuruti keputusan dari warga masyarakat terkait dengan rencana pendalaman pengeboran ini. Terutama soal pemberian izin," kata dia. Adapun warga Desa Kalidawir berkeras tidak akan memberikan izin. Dalam aksi itu, mereka membentangkan poster yang isinya menolak pendalaman pengeboran oleh Lapindo.

Sementara itu, menurut pihak perusahaan, pendalaman sumur merupakan hal yang vital bagi pemenuhan kebutuhan gas warga Sidoarjo dan Surabaya. Apabila sumur tidak diperdalam, perusahaan tersebut tidak bisa mencukupi kebutuhan gas yang sudah diprogramkan pemerintah. (Ant/H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar