Gus Sholah Dampingi "korban Lapindo Menggugat" Demo
Antara – Rab, 25 Mei 2011Konten Terkait
Perbesar FotoGus Sholah Dampingi "korban Lapindo Menggugat" Demo
"Saya mendampingi warga ingin menyampaikan tuntutan supaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo tidak memberikan izin kepada Lapindo untuk melakukan pengeboran baru, dan pendalaman sumur di wilayah pemukiman di seluruh Sidoarjo," ujarnya.
Gus Sholah yang juga pimpin ponpes Tebuireng, Jombang ini mengemukakan, selain tuntutan di atas, dirinya juga meminta supaya dilakukan pengerukan Kali Alo secara berkala yang mengalami pendangkalan oleh Lumpur Lapindo.
"Selain itu, kami juga meminta dupaya merealisasikan ganti rugi gagal panen untuk tambak dan sawah yang terkena banjr pada 23 Desember 2010 lalu," ujarnya, menegaskan.
Sementara itu, salah seorang pendemo Abdul Basit mengatakan, selama ini Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) maupun Lapindo hanya menangani desa-desa yang sudah masuk dalam peta terdampak.
Padahal, kata dia, jangkauan dampak yang ditimbulkan oleh luapan Lumpur Lapindo sudah merambah jauh ke desa-desa di luar area peta terdampak.
"Selain itu, sampai dengan saat ini belum ada penanganan yang komprehensif terkait dengan Lumpur Lapindo, baik yang dilakukan pemerintah melalui Badan Penanggulangan Lumpur Sidoajro (BPLS) maupun Lapindo," katanya.
Ia menuturkan, akibat adanya semburan Lumpur Lapindo tersebut membuat penurunan produksi hasil tambak dan sawah milik warga.
Para petani tambak dan sawah mengalami penurunan produksi karena sungai tercemar dan terjadi pendangkalan akibat lumpur yang dibuang ke Kali Alo.
"Jika sebelumnya tambak bisa panen 4 kali setahun, kini hanya bisa panen sekali dalam setahun dan itupun harus ditambah dengan pertumbuhan yang sangat lamban," paparnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar