Kamis, 12 Mei 2011

"KORBAN LAPINDO MNGGUGAT" SEGEL Sumur Lapindo Kalidawir

Demo, Korban Lumpur Segel Sumur Lapindo Kalidawir
 
Kamis, 12 Mei 2011 13:10:29 WIB
Reporter : M. Ismail

Sidoarjo (beritajatim.com) - Puluhan warga Permisan, Bangunsari, Sentul, Plumbon, Penatarsewu, Kali Dawir, Pulogunting Kecamatan Tanggulangin dan warga Glagaharum Porong melakukan aksi demo.

Dalam demo ini, warga yang menggelar beberapa spanduk berisi tuntutan itu nekat melakukan penyegelan terhadap sumur di Kalidawir Tanggulangin yang sejatinya akan melakukan pengembangan pengeboran untuk memenuhi program BP Migas yakni City Gas.

Aksi yang tergabung dalam 'Korban Lapindo Menggugat' dan tak berijin itu juga dibubarkan paksa oleh aparat yang mengamankan jalannya aksi. Warga yang demo juga ngeyel ingin terus melakukan aksinya, hingga bersitegang dan dorong-dorongan dengan aparat kepolisian.

Kata H Yahya, salah satu demonstran menyatakan, akibat luapan lumpur, produksi sawah dan tambak warga menurun. Karena Kali Alu yang menjadi tumpuan warga dalam mencari air, tercemar oleh luapan lumpur. "Kondisi air tidak bisa dikonsumsi lagi, sawah dan tambak juga mengalami gagal panen," ujarnya, Kamis (12/5/2011).

Dia juga menyatakan, akibat semua itu, warga menuntut penghentian pengeboran di wilayah pemukiman,  tidak membuang lumpur ke Kali Alu dan mengeruk Kali Alu, sediakan air bersih dan realisasikan ganti rugi gagal panen untuk tambak dan sawah terkena banjir 23 Desember 2010 lalu.

Lanjut dia, belum selesei masalah sosial yang terkena dampak luapan lumpur di Porong, kini Lapindo Brantas Inc akan melakukan pengembangan pengeboran di Kalidawir yang termasuk wilayah pemukiman.

Selain itu, ucap dia, pengeboran itu tak seijin masyarakat setempat. "Kegiatan  ini sama halnya melanggar Undang-undang no 22/ tahun 2001 Pasal 33 tentang minyak dan gas, poin (d). Kegiatan pengeboran, tidak boleh dilakukan di tengah pemukiman," tandasnya.

Sementara itu, Diaz Raihan selaku perwakilan Lapindo mengatakan, akibat adanya pemblokiran warga, kegiatannya dalam beraktifitas terganggu. "Kami akan menampung tuntutan warga. Dan soal bantuan ke masjid, kini masih dalam proses," tandasnya. [isa/kun]
sumber: http://www.beritajatim.com/detailnews.php/8/Peristiwa/2011-05-12/100582

Tidak ada komentar:

Posting Komentar