Penulis : Heri Susetyo
Rabu, 25 Mei 2011 18:47 WIB

MI/Heri S/ip
Aksi unjuk rasa itu dilakukan warga dari Desa Permisan, Bangunsari, Sentul, Plumbon, Penatar Sewu, Ngaban dan Kalidawir. Mereka berangkat dari Desa Kalidawir menuju kantor bupati dengan berkonvoi mengendarai beberapa truk dan sepeda motor.
Dalam aksinya mereka mendesak Bupati Sidoarjo agar tidak memberikan izin bagi rencana pengeboran gas baru milik Lapindo di Desa Kalidawir. Warga menolak pengeboran karena perusahaan tersebut dinilai kurang peduli pada masyarakat sekitar.
"Buktinya pembangunan masjid di Desa Kalidawir tidak ada bantuan dari Lapindo," kata M Arifin, Ketua RW 2 Desa Kalidawir.
Warga juga khawatir peristiwa semburan lumpur Lapindo di Desa Renokenongo Kecamatan Porong bisa terulang. Apalagi, pembayaran hak korban lumpur masih banyak yang belum dibayar.
Perwakilan warga akhirnya diperbolehkan masuk ke dalam untuk bertemu dengan Bupati Saiful Ilah. Aksi warga berjalan tertib dengan pengamanan ratusan petugas Polres Sidoarjo.
Seperti diketahui, Lapindo Brantas Incorporated berniat mengajukan izin pengeboran baru di Desa Kalidawir. Di desa tersebut Lapindo akan memperdalam sumur lama dan selain itu juga diusulkan ada pengeboran tujuh sumur baru.
Tujuh sumur baru tersebut direncanakan mampu memproduksi gas sepuluh juta standar metrik kaki kubik per hari. Gas dari pengeboran itu akan digunakan untuk mensuplai kebutuhan gas perumahan di Sidoarjo dan Surabaya. (HS/OL-8)
http://www.mediaindonesia.com/read/2011/05/25/228754/289/101/Warga-Tolak-Pengeboran-Sumur-Baru-Lapindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar